Jumat, 29 Desember 2017

#kerlapkerlip 123 : Merdeka Atau mati

Semboyan ini kerap diserukan oleh para pahlawan kita di era kemerdekaan Indonesia. Mereka lebih memilih untuk berjuang sampai mati daripada harus hidup dalam penjajahan. Rakyat Indonesia yang dalam kekuasaan penjajah dituntut untuk melakukan kerja paksa, menjadi budak, kasihan banget ya.. Sehingga para pahlawan kita  melalui perjuangan yang sangat berat untuk melawan para penjajah dan mencapai kemerdekaan. 

Kalau kita lihat dari sejarahnya, setelah peristiwa bom atom Hiroshima Nagasaki yang terjadi di Jepang, terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Hal ini dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus tahun 1945. Kemudian Inggris datang ke Indonesia dengan membawa misi dari AFNEI dan blok sekutu untuk melucuti tentara Jepang di Indonesia. Namun, mereka memiliki misi lainnya, yaitu untuk kembali menjajah bangsa Indonesia.


Perang mulai terjadi di daerah - daerah di Indonesia. Puncaknya pada pertempuran Surabaya 10 November 1945. Para pejuang di Surabaya lebih memilih untuk tidak tunduk kepada ultimatum Inggris untuk menyerahkan senjata kepada mereka. Dengan semboyan Merdeka atau Mati yang terus dikumandangkan oleh Bung Tomo melalui Radio Pemberontak, semangat para pejuang kita terus dikobarkan untuk berani memperjungkan kemerdekaan.






Pertempuran berdarah tersebut memakan banyak korban jiwa. Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan Hindia kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. Namun, pertempuran tersebut telah menggerakkan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan. Peristiwa ini kemudian menjadikan 10 November 1945 diperingati sebagai hari Pahlawan di Indonesia.

Masih ingat dengan perbudakkan yang dialami bangsa Israel di Mesir? 
Ya.. Indonesia pun pernah mengalami penjajahan seperti bangsa Israel. Kebayang ga sih gimana rasanya diperbudak selama ratusan tahun seperti mereka? pastinya ga ada yang mau ya.. 

Tahukah kamu, kita pun pernah ada di posisi sebagai budak.  Lah….  budak siapa ya ??   Yuk coba kita intip Alkitab kita  dalam injil Yohanes 8 : 34, dikatakan “kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” Jadi sekarang kita tahu bahwa dulu kita adalah budaknya dosa, dan upah dosa ialah maut.

The good news is, sekarang kita telah dibebaskan dari perbudakkan dosa. Dalam Roma 3 : 24 dikatakakan dan oleh kasih karunia  telah dibenarkan   dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.  Kita yang dulu adalah budak dosa sudah Tuhan Yesus selamatkan dengan darahNya yang mahal. Karena kasihNya kepada kita ia rela memerdekakan kita dari dosa dengan tebusan nyawaNya sendiri.

Lalu karena sudah merdeka apa berarti kita bebas berbuat dosa lagi ?? Tentu saja tidak. Tuhan Yesus ingin kita dengar dengaran kepada  Firman Allah yang akan menjadi pedoman hidup kita, menuntun kita kepada kebenaran. Dan di saat kita hidup berpegang pada firman Allah, kita akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kita (Yohanes 8:32).

Nah, kalau kita sudah dimerdekakan, janganlah lagi kita menghambakan diri kepada dosa. Menjadi sahabat Allah berarti menjadi menempatkan Tuhan Yesus sebagai prioritas pertama supaya kita dapat melawan kedagingan kita. Tidak gampang untuk hidup jauh dari keduniawian kita , apalagi di jaman sekarang ini, sulit bagi kita untuk menempatkan Tuhan dalam prioritas utama. Contohnya di sekolah minggu guru lagi ngajar tetapi kita sibuk cek IG, FB,( Sosial Media)  bahkan earphone di kuping denger lagu, banyak ulangan dan  banyak PR lalu dengan mudah kita menyontek teman, Kita malas ke gereja dengan berbagai alasan, dan masih banyak lagi.


Dosa mungkin saat dilakukan rasanya asik. Membuat kita seolah olah  terlepas dari beban kita, menyenangkan hati kita. Kesenangan semu itu membuat kita cenderung menyepelekan dosa, dan akhirnya membuat kita ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Sehingga akhirnya kita terseret ke dalam masalah yang lebih besar, dan kembali lagi menjadi hamba dosa.

Maka itu kita yang sudah dibenarkan oleh Tuhan Yesus harus berjuang untuk  menjaga hidup kita agar tetap dalam kekudusan dan berkenan kepadaNya. Supaya kita yang telah dibenarkanNya dapat mempertahankan kemerdekaan yang Tuhan berikan serta berbuah untuk kemuliaan nama Tuhan.
                                                                                                                         
So guys, it’s all in your hand ... 
Merdeka atau mati? Tentukan pilihanmu.. sekarang!
Tuhan Yesus memberkati


Edelin




Renungan Harian Remaja GPdI