Semboyan ini kerap diserukan
oleh para pahlawan kita di era kemerdekaan Indonesia. Mereka lebih memilih untuk berjuang sampai
mati daripada harus hidup dalam penjajahan. Rakyat
Indonesia yang dalam kekuasaan penjajah dituntut untuk melakukan kerja paksa, menjadi budak, kasihan
banget ya.. Sehingga para pahlawan kita melalui
perjuangan yang sangat berat untuk melawan para penjajah dan mencapai
kemerdekaan.
Kalau kita lihat dari sejarahnya, setelah peristiwa bom atom
Hiroshima Nagasaki yang terjadi di Jepang, terjadi kekosongan kekuasaan di
Indonesia. Hal ini dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamirkan
kemerdekaan pada 17 Agustus tahun 1945. Kemudian Inggris datang ke Indonesia
dengan membawa misi dari AFNEI dan blok sekutu untuk melucuti tentara Jepang di
Indonesia. Namun, mereka memiliki misi lainnya, yaitu untuk kembali menjajah
bangsa Indonesia.
Perang mulai terjadi di daerah - daerah di Indonesia.
Puncaknya pada pertempuran Surabaya 10 November 1945. Para pejuang di Surabaya
lebih memilih untuk tidak tunduk kepada ultimatum Inggris untuk menyerahkan
senjata kepada mereka. Dengan semboyan “Merdeka
atau Mati” yang terus dikumandangkan oleh Bung Tomo melalui Radio
Pemberontak, semangat para pejuang kita terus dikobarkan untuk berani
memperjungkan kemerdekaan.
Pertempuran berdarah tersebut memakan banyak korban jiwa.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat
sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan Hindia kira-kira
sejumlah 600 - 2000 tentara. Namun, pertempuran tersebut telah menggerakkan
rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan. Peristiwa ini kemudian
menjadikan 10 November 1945 diperingati sebagai hari Pahlawan di Indonesia.
Masih ingat dengan perbudakkan yang dialami bangsa Israel di
Mesir?
Ya.. Indonesia pun pernah mengalami penjajahan seperti
bangsa Israel. Kebayang ga sih gimana rasanya diperbudak selama ratusan tahun
seperti mereka? pastinya ga ada yang mau ya..
Tahukah kamu, kita pun pernah ada di posisi sebagai budak. Lah….
budak siapa ya ?? Yuk coba kita intip Alkitab kita dalam
injil Yohanes 8 : 34, dikatakan “kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa,
adalah hamba dosa.” Jadi sekarang
kita tahu bahwa dulu kita adalah budaknya dosa, dan upah dosa ialah maut.
The good news is, sekarang kita telah dibebaskan dari perbudakkan dosa. Dalam Roma 3 : 24 dikatakakan dan oleh
kasih karunia telah dibenarkan dengan
cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kita yang dulu adalah budak dosa sudah Tuhan Yesus
selamatkan dengan darahNya yang mahal. Karena kasihNya kepada kita ia rela memerdekakan
kita dari dosa dengan tebusan nyawaNya sendiri.
Lalu karena sudah
merdeka apa berarti kita bebas berbuat
dosa lagi ?? Tentu saja tidak. Tuhan Yesus ingin kita
dengar dengaran kepada Firman Allah yang akan menjadi pedoman
hidup kita, menuntun kita kepada kebenaran. Dan di saat kita hidup berpegang
pada firman Allah, kita akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kita (Yohanes 8:32).
Nah, kalau kita sudah dimerdekakan, janganlah lagi kita
menghambakan diri kepada dosa. Menjadi sahabat Allah berarti menjadi
menempatkan Tuhan Yesus sebagai prioritas pertama supaya
kita dapat melawan kedagingan kita. Tidak
gampang untuk hidup jauh dari keduniawian kita , apalagi di jaman sekarang ini, sulit bagi kita untuk menempatkan Tuhan dalam prioritas
utama. Contohnya di sekolah minggu
guru lagi ngajar tetapi kita sibuk cek IG, FB,( Sosial Media) bahkan
earphone di kuping denger lagu, banyak ulangan dan banyak PR lalu dengan
mudah kita menyontek teman, Kita malas ke gereja dengan berbagai alasan, dan
masih banyak lagi.
Dosa mungkin saat dilakukan rasanya asik. Membuat kita seolah
olah terlepas dari beban kita, menyenangkan hati kita.
Kesenangan
semu itu membuat kita cenderung menyepelekan dosa, dan akhirnya membuat kita
ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Sehingga akhirnya kita terseret ke
dalam masalah yang lebih besar, dan kembali lagi menjadi hamba dosa.
Maka itu kita yang sudah dibenarkan oleh Tuhan Yesus harus berjuang
untuk menjaga hidup kita agar tetap dalam kekudusan dan berkenan kepadaNya.
Supaya kita yang telah dibenarkanNya dapat mempertahankan
kemerdekaan yang Tuhan berikan serta berbuah untuk kemuliaan nama Tuhan.
So guys, it’s all in your hand
...
Merdeka atau mati? Tentukan pilihanmu.. sekarang!
Tuhan Yesus memberkati
Edelin